SOLO, KLIKSOLONEWS.COM — Sekitar 50 pengemudi online yang tergabung dalam Koalisi Driver Online Grab Solo Raya menggelar aksi damai di depan kantor Grab Solo di Jalan Ronggowarsito, Banjarsari.
Mereka menuntut pergantian pimpinan Grab Solo karena dinilai tidak responsif terhadap aspirasi para mitra.
Dalam aksinya, para pengemudi membawa spanduk bertuliskan “Darurat Grab Solo Raya” dan “Turunkan City Manager Grab Solo”. Aksi berlangsung tertib dengan pengamanan aparat kepolisian setempat.
Koordinator aksi, Ferdian Tio, menjelaskan inti dari tuntutan mereka adalah meminta City Manager Grab Solo, Rinto Yanuardhi Wicaksono, untuk diganti.
“Selama setahun terakhir kami sudah berulang kali menyampaikan aspirasi terkait insentif dan promo yang dijanjikan, tetapi tidak ada realisasi. Komunikasi pun sempat tertutup. Kami tidak ingin merugikan nama Grab, tapi ini menyangkut penghidupan kami,” ujarnya.
Sementara itu, Doni Wibowo, perwakilan komunitas mitra, menambahkan bahwa hubungan antara Grab dan pengemudi harus dibangun atas dasar komunikasi yang terbuka dan saling menghormati.
“Kami terbiasa menghadapi kerasnya jalanan, tapi tetap ingin dihargai. Kalau City Manager tidak mau berkomunikasi dengan kami, sebaiknya diganti saja,” tegasnya.
Selain masalah komunikasi, para pengemudi juga memprotes kebijakan tarif dan promo yang dianggap merugikan mitra. Mereka berharap manajemen Grab dapat meninjau kembali skema insentif yang berlaku di wilayah Solo Raya agar lebih adil dan transparan.
Tanggapan dari Manajemen Grab
Menanggapi aksi tersebut, Friska, selaku Head Region Grab-ID Solo, menyampaikan bahwa seluruh kebijakan promo dan insentif ditentukan berdasarkan strategi perusahaan nasional, bukan keputusan lokal.
“Setiap kota memiliki kompleksitasnya masing-masing. Kami memahami keresahan para mitra, tetapi proses perubahan tidak bisa dilakukan secara instan. Kami berkomitmen memperbaiki komunikasi agar ke depan lebih baik dan saling menghormati,” jelasnya.
Sementara itu, Rinto Yanuardhi Wicaksono, City Manager Grab-ID Solo yang menjadi sorotan dalam aksi ini, juga memberikan klarifikasi.
“Saya tidak menolak bertemu. Saya hanya menunggu waktu yang lebih tenang agar diskusi bisa berjalan baik. Saya tetap terbuka untuk berkomunikasi, selama dalam suasana saling menghargai,” ujar Rinto.
Pihak manajemen Grab menegaskan penggantian posisi City Manager merupakan bagian dari proses evaluasi internal perusahaan dan tidak dapat dilakukan secara sepihak.
Aksi yang berlangsung sekitar dua jam tersebut berjalan aman dan tertib. Aparat kepolisian turut mengawal jalannya demonstrasi hingga selesai.
Manajemen Grab menyatakan akan membuka kembali ruang dialog dengan perwakilan mitra untuk mencari solusi terbaik. Namun, koalisi pengemudi menegaskan bahwa jika tidak ada tindak lanjut atas tuntutan mereka, aksi lanjutan akan digelar minggu depan di lokasi yang sama.(KS01)