KARANGANYAR, KLIKSOLONEWS.COM – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Yulianto Sudrajat, meninjau langsung pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 1 Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar, Sabtu 30 November 2024.
Didampingi Ketua KPU Jawa Tengah Handi Tri Ujiono dan jajaran KPU Karanganyar, kunjungan ini menunjukkan perhatian penuh KPU RI terhadap proses PSU.
Setibanya di TPS 1 Kwangsan, Yulianto Sudrajat, yang akrab disapa Drajat, langsung memantau proses pemungutan suara.
Ia juga berinteraksi dengan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan memastikan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut.
“Peninjauan ini merupakan bentuk perhatian KPU RI agar PSU berjalan lancar dan aman. Kami juga mendorong partisipasi warga untuk tetap menggunakan hak pilihnya meskipun ada PSU,” ujar Drajat.
Di wilayah Jawa Tengah, hanya dua TPS yang menggelar PSU, yaitu di Karanganyar dan Pemalang, dari total 56.812 TPS di provinsi ini. PSU dilakukan karena adanya kendala teknis pada hari pemungutan suara sebelumnya.
“Untuk Jawa Tengah, jumlah PSU tidak signifikan. Di Karanganyar hanya satu TPS, dan di Pemalang juga satu TPS. Ini menunjukkan bahwa secara umum penyelenggaraan berjalan baik,” kata Drajat.
Drajat mengakui bahwa PSU sering kali mengalami penurunan partisipasi dibandingkan dengan pemungutan suara utama. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti warga perantau yang tidak dapat kembali untuk memilih.
“Biasanya tingkat partisipasi di PSU menurun, karena fokus utama masyarakat adalah pada tanggal 27 lalu. Terutama warga yang merantau, karena pindah memilih hanya bisa dilakukan antar kota dalam satu provinsi,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengapresiasi partisipasi pemilih di TPS 1 Kwangsan yang mencapai lebih dari 50 persen. “Untuk situasi PSU, jika partisipasi sudah lebih dari separuh, itu sudah cukup baik,” tambahnya.
Secara nasional, terdapat sekitar 231 TPS yang menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU), Pemungutan Suara Susulan (PSS), maupun Pemungutan Suara Lanjutan (PSL).
Faktor utama yang menyebabkan PSU di berbagai wilayah adalah bencana alam dan gangguan keamanan, terutama di beberapa daerah Papua.
“Secara keseluruhan, proses pemungutan suara di Pilkada Serentak 2024 berjalan baik. Target partisipasi pemilih secara nasional berada di angka sekitar 70 persen,” ujar Drajat.
Kunjungan Yulianto Sudrajat ke TPS 1 Kwangsan menegaskan komitmen KPU RI untuk memastikan setiap tahapan pemilu berjalan sesuai regulasi, meskipun dihadapkan pada tantangan teknis.
Keberhasilan PSU di TPS 1 Kwangsan juga menjadi gambaran positif dari pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang terus berupaya meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Alasan PSU
Diberitakan sebelumnya, KPU Karanganyar menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 01 Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar.
Mekanisme Pemungutan Suara Ulang itu dilakukan setelah adanya usulan dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Jumapolo, Karanganyar.
Ketua KPU Karanganyar Daryono mengatakan, usulan PSU dari Panwaslu Jumapolo itu didasari dari adanya selisih jumlah surat suara pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur, dan Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Karanganyar dengan jumlah pemilih di TPS 1 Desa Kwangsan.
“Jadi, di TPS 1 Kwangsan itu jumlah pemilih yang hadir sebanyak 326 orang, akan tetapi surat suara untuk pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah hanya ada 324 surat suara, artinya, kan ada kekurangan 2 surat suara. Kemudian ketika dicek lagi untuk jumlah surat suara Bupati-Wakil Bupati itu lebih 328 suara. Jadi yang satunya kurang 2 sedangkan satunya lagi lebih dua,” kata Ketua KPU Karanganyar saat ditemui RRI, Rabu 27 November 2024.
Selisih itu, lanjut Daryono memungkinkan adanya salah satu pemilih mendapatkan 2 surat suara dalam 1 jenis pemilihan.
“Dengan kondisi itu diduga ada pemilih yang mendapatkan 2 surat suara dalam 1 jenis pemilihan. Sehingga kemudian ini dilakukan rekomendasi oleh Panwaslu Kecamatan Jumapolo untuk dilakukan PSU,” katanya. (KS06)