Banjir Rendam 243 Rumah di Sragen, Warga Mulai Mengungsi

  • Whatsapp
Banjir Rendam 243 Rumah di Sragen, Warga Mulai Mengungsi. (KlikSoloNews/dok)

SRAGEN, KLIKSOLONEWS.COM — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sragen beberapa hari terakhir mengakibatkan luapan sungai yang merendam ratusan rumah dan memaksa warga mengungsi.

Banjir terparah dilaporkan terjadi di enam kecamatan, yaitu Sukodono, Tanon, Sambungmacan, Sidoharjo, Sragen, dan Jenar.

Bacaan Lainnya

Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik BPBD Sragen, Giyanto, menyebutkan bahwa total 243 rumah terendam banjir, dua masjid terdampak, serta lebih dari 10 hektare sawah ikut tergenang.

Situasi ini membuat 309 Kepala Keluarga (KK), atau sekitar 946 jiwa, terdampak langsung. Dari jumlah tersebut, sebanyak 127 KK atau 311 jiwa telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

“Warga yang mengungsi sebagian besar berasal dari Kecamatan Sukodono dan Tanon, di mana ketinggian air cukup tinggi hingga menyulitkan aktivitas sehari-hari,” ujar Giyanto pada Selasa 21 Januari 2025.

Intensitas hujan yang tinggi dalam durasi panjang menjadi penyebab utama meluapnya sungai di wilayah tersebut. BPBD Sragen bersama tim gabungan langsung bergerak cepat untuk mengevakuasi warga, menyalurkan bantuan logistik, dan membersihkan lingkungan terdampak banjir.

“Kami mengerahkan seluruh potensi yang ada, termasuk personel BPBD, relawan, dan TNI-Polri, untuk membantu warga yang terdampak,” kata Giyanto.

Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet dan alat-alat bantu lainnya, terutama di wilayah yang akses jalannya tergenang cukup dalam. Selain itu, dapur umum darurat telah didirikan untuk menyediakan kebutuhan makan warga di lokasi pengungsian.

Selain merendam rumah, banjir juga menyebabkan kerugian di sektor pertanian. Lebih dari 10 hektare sawah tergenang air, mengancam keberlangsungan panen para petani.

BPBD Sragen mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang kerap terjadi selama musim hujan.

“Warga di daerah rawan bencana harus selalu siap siaga dan mengikuti arahan dari petugas. Jika terjadi situasi darurat, segera laporkan agar bantuan bisa langsung diberikan,” pungkas Giyanto.

Pemerintah Kabupaten Sragen terus memantau situasi dan memastikan bantuan logistik, layanan kesehatan, serta perlindungan warga terdampak berjalan optimal.

Langkah-langkah preventif juga mulai disiapkan, termasuk normalisasi sungai dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana.

Hingga berita ini diturunkan, genangan air di beberapa wilayah mulai surut, namun tim gabungan tetap bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan. (KS01)

Pos terkait