JAKARTA, KLIKSOLONEWS.COM – OpenAI resmi memperbarui kebijakan penggunaan ChatGPT dengan menegaskan larangan bagi pengguna untuk memanfaatkan chatbot AI tersebut sebagai sumber saran profesional, seperti medis, hukum, maupun konsultasi keuangan yang memerlukan keahlian dan lisensi resmi.
Langkah ini diambil setelah meningkatnya jumlah pengguna yang menjadikan ChatGPT sebagai tempat bertanya tentang kesehatan, hukum, dan keuangan, yang sebenarnya membutuhkan pendapat ahli tersertifikasi.
Dalam kebijakan terbaru yang dirilis awal November 2025, OpenAI menegaskan ChatGPT tidak boleh digunakan untuk diagnosis medis, pengobatan, rekomendasi obat, nasihat hukum, atau konsultasi keuangan profesional. Chatbot ini hanya dimaksudkan sebagai alat bantu informasi dan edukasi, bukan pengganti tenaga ahli.
“ChatGPT tidak dirancang untuk memberikan nasihat medis, hukum, atau finansial profesional. Pengguna sebaiknya selalu berkonsultasi dengan pihak berlisensi dalam bidang terkait,” tulis OpenAI dalam pembaruan kebijakan resminya.
Keputusan ini disebut sebagai langkah pencegahan agar pengguna tidak salah mengambil keputusan penting berdasarkan informasi yang belum tentu akurat atau sesuai dengan konteks pribadi mereka.
Selain itu, OpenAI juga memperketat pedoman penggunaan AI di bidang sensitif, termasuk kesehatan mental, hukum pidana, dan keputusan keuangan berskala besar.
Dengan pembaruan ini, OpenAI menegaskan komitmennya untuk menjaga agar ChatGPT digunakan secara aman, bertanggung jawab, dan sesuai tujuan edukatif.(KS01)






