SOLO, KLIKSOLONEWS.COM – Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi secara resmi meluncurkan program Kecamatan Berdaya pada Rabu 23 April 2025, pagi.
Kota Solo dipilih sebagai role model pelaksanaan program karena dianggap paling siap dan lengkap secara infrastruktur dan kolaborasi sosial.
“Hari ini kita launching di wilayah Solo, di mana di dalamnya itu ada perlindungan anak dan perempuan, ada disabilitas, dan juga Zelenial. Semuanya nanti untuk memberdayakan potensi masyarakat dengan menggandeng para wirausaha,” ujar Gubernur Luthfi saat peluncuran.
Program Kecamatan Berdaya akan diimplementasikan secara bertahap di seluruh 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Kecamatan akan dijadikan ujung tombak pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang.
Program ini akan menggandeng forum akademisi, pelaku UMKM, dan berbagai elemen masyarakat untuk memastikan tidak ada kelompok yang terpinggirkan.
“Tidak ada lagi kelompok destabilitas yang tidak kita openi, tidak ada perempuan yang tidak berdaya, tidak ada lagi anak-anak muda yang tidak punya wadah. Ini adalah bentuk nyata negara hadir lewat program-program pembinaan dan konseling,” tegas Luthfi.
Dalam waktu dua minggu ke depan, setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah ditargetkan sudah memiliki minimal empat kecamatan percontohan program ini.
Ketika ditanya mengapa Solo dipilih sebagai lokasi peluncuran perdana, Luthfi menyebut bahwa Kota Bengawan memiliki kelengkapan infrastruktur sosial dan teknologi yang mendukung.
“Solo itu indah sekali. Ada TechnoPark-nya, semuanya lengkap. Jadi ini miniatur keberagaman,” ujarnya.
Lebih jauh, Luthfi menekankan bahwa kecamatan adalah titik strategis pembangunan masa depan Jawa Tengah.
“Karena rentang kendali pemerintahan itu panjang, maka kecamatan kita manfaatkan sebagai leading sector pembangunan. Dari Camat-lah nanti pembangunan desa akan digerakkan,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, Respati Ardi menyatakan kesiapan Pemkot Surakarta untuk mendukung penuh program ini. Ia menyoroti keselarasan Kecamatan Berdaya dengan program lokal seperti Posyandu Plus.
“Kita sudah punya forum anak, duta genre. Untuk konseling anak, ada posyandu plus yang kita gandeng dengan psikolog anak,” jelas Respati.
Hal serupa disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Solo, Venessa Winastesia, yang menceritakan pengalamannya mengunjungi posyandu dua pekan lalu.
“Posyandu sudah mendatangkan psikolog. Ketika ada keluhan bisa langsung tertangani di sana,” ujar Venessa.
Program Kecamatan Berdaya diyakini akan memperkuat jembatan antara pemerintah dan masyarakat melalui pendekatan kolaboratif yang inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan semua kelompok.(ks01)