SOLO, KLIKSOLONEWS.COM – Hadinata Batik, brand batik lokal dari Kota Solo yang resmi berdiri pada tahun 2019, telah menjadi salah satu pelopor dalam menggabungkan kekayaan tradisi batik dengan inovasi modern.
Berdiri di tengah keragaman motif dan teknik pembuatan batik, Hadinata Batik menawarkan berbagai produk batik, mulai dari kain batik mentah hingga busana siap pakai untuk semua usia dan gender. Kualitas dan keberagaman produk yang ditawarkan menjadi salah satu kekuatan utama brand ini.
Albert Pratama, Direktur Hadinata Batik, memulai perjalanan bisnisnya sebagai reseller batik di Pasar Klewer dan Pusat Grosir Solo pada tahun 2013.
Pengalaman tersebut memberikan wawasan berharga tentang pasar batik lokal. Pada tahun 2019, Albert memutuskan untuk mengambil langkah besar dengan mendirikan brand batiknya sendiri, Hadinata Batik.
Penjelasan tersebut disampaikan Albert Pratama saat menjadi narasumber dalam talskhow Upaya serta Dampak Tokopedia dan ShopTokopedia Bantu UMKM Bangun Bisnis di Era Digital di Hadinata Batik Solo, Rabu 7 Agustus 2024, siang.
Tidak hanya Albert, hadir dalam kesempatan tersebut Aditia Grasio Nelwan, Head of Communications Tokopedia dan ShopTokopedia.
Langkah ini tidak hanya merupakan dorongan pribadi tetapi juga sebuah kontribusi untuk pelestarian dan pengembangan batik sebagai warisan budaya Indonesia.
Hadinata Batik dikenal dengan berbagai jenis kain batik yang digunakan, termasuk batik cetak, cap, tulis, dan eco-printing.
Teknik eco-printing, yang menggunakan pewarna alami dari dedaunan, menjadi salah satu inovasi terbaru dari Hadinata Batik. Hal ini sejalan dengan komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.
“Dalam proses produksi, kami memastikan bahwa semua bahan baku yang kami gunakan 100% lokal dari Jawa Tengah. Kami sangat menjaga kualitas produk kami, mulai dari bahan yang menggunakan katun berkualitas tinggi hingga jahitan yang rapi,” kata Albert.
Hadinata Batik tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga pada pemberdayaan komunitas. Melalui kolaborasi dengan 10 seniman Solo, Hadinata Batik menghadirkan motif batik kekinian yang menarik bagi Milenial dan Gen Z.
Selain itu, brand ini juga memberdayakan pembatik di Laweyan, yang tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan tetapi juga melestarikan keahlian tradisional batik.
Albert mengungkapkan, “Kami berkomitmen untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dan juga memberdayakan komunitas lokal. Dengan membuka lapangan pekerjaan untuk sekitar 250 orang, termasuk karyawan toko dan penjahit, kami berusaha memberikan dampak positif yang nyata.”
Peran Penting Tokopedia dan ShopTokopedia
Menghadapi tantangan era digital, Hadinata Batik telah mengadopsi berbagai strategi inovatif. Bergabung dengan Tokopedia sejak pertengahan 2019, brand ini telah memanfaatkan platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar.
“Sejak bergabung dengan Tokopedia, kami mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia dan mengalami kenaikan omzet lebih dari 10 kali lipat,” tandasnya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari penggunaan promo spesial dan kampanye digital seperti Promo Guncang di Waktu Indonesia Belanja (WIB), Kupon Spesial, dan Flash Sale.
Selain itu, Hadinata Batik juga aktif di ShopTokopedia dengan memanfaatkan fitur live shopping dan membuat konten video di media sosial TikTok. Konten-konten ini mencakup inspirasi padu padan batik, rekomendasi batik sesuai aktivitas, dan tips perawatan batik.
“Upaya kami untuk memanfaatkan platform digital semakin membuahkan hasil. Penjualan di ShopTokopedia terus meningkat dan kami berhasil menjangkau pasar yang lebih muda. Kami sangat menghargai dukungan dari Tokopedia dan ShopTokopedia dalam membantu kami mempertahankan bisnis batik di era digital,” pungkas pengusaha muda tersebut.
Sementara itu, Aditia Grasio Nelwan menguraikan, Tokopedia dan ShopTokopedia bersama pemerintah daerah, melalui kampanye #MelokalDenganBatik sejak Januari 2024, memberdayakan sejumlah UMKM batik di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Solo dan Yogyakarta, untuk memulai dan membangun bisnis di era digital.
“Hampir 500 perajin batik telah mengikuti pelatihan digitalisasi bisnis, dan 50%nya membuka toko dan memulai bisnis online mereka lewat ShopTokopedia. Hari ini (7/8/2024), kami juga masih melatih sejumlah perajin batik untuk berbisnis menggunakan platform digital,” jelas Aditia.
“Selama peluncuran kampanye berlangsung (25 Januari-7 Februari 2024), ada ribuan penjual batik yang mulai bergabung dengan Tokopedia. Di Jawa Tengah sendiri jumlahnya hampir 1.000,” sambungnya.
Lewat #MelokalDenganBatik, Tokopedia dan ShopTokopedia mempermudah masyarakat menjangkau produk dari UMKM batik agar lebih banyak lagi yang bangga dan memakai batik. Berkat kampanye ini, tren belanja online batik di tengah masyarakat Indonesia meningkat.
Di Tokopedia, selama Kuartal II dibanding Kuartal I 2024, beberapa produk batik dengan kenaikan tertinggi jumlah transaksi, antara lain rok batik, syal batik, dan celana batik, dengan rata-rata peningkatan jumlah transaksi hampir 1,5 kali lipat.
“Tokopedia dan ShopTokopedia berharap dengan adanya kerja sama dengan mitra strategis seperti pemerintah, pengadaan promo spesial, dan berbagai kampanye kolaborasi seperti Beli Lokal dan #MelokalDenganBatik, akan lebih banyak lagi UMKM yang merasakan kemudahan dan manfaat berbisnis online, serta lebih banyak lagi masyarakat yang bangga menggunakan produk dari pelaku usaha lokal,” jelas Aditia. (KS01)