Keracunan Massal di Sragen: 23 Orang Dirawat Usai Santap Hidangan Urap dan Telur

  • Whatsapp
ilustrasi/ Keracunan Massal di Sragen: 23 Orang Dirawat Usai Santap Hidangan Urap dan Telur. (KlikSoloNews/dok)

SRAGEN, KLIKSOLONEWS.COM – Sebanyak 23 orang mengalami keracunan massal setelah menyantap hidangan dalam acara selapanan bayi di Dukuh Kalikunci, Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Kasus ini memicu tanggap cepat dari pihak berwenang untuk menangani dan menyelidiki penyebab keracunan tersebut.

Bacaan Lainnya

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Udayanti Proborini, semua pasien yang mengalami keracunan telah dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Pasien yang terduga keracunan berjumlah 23 orang. Dari jumlah tersebut, 16 orang dirawat di Puskesmas Sambirejo, 6 orang di Puskesmas Gondang, dan satu orang dirujuk ke RSUD dr. Soehadi. Semua pasien mendapatkan perawatan, dan saat ini tidak ada yang harus dirawat jalan,” ujar Udayanti.

Setelah menerima laporan mengenai keracunan massal, DKK Sragen langsung mengirimkan tim untuk menangani kasus ini. Tim medis dari DKK, bersama dengan Puskesmas Sambirejo, melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di lokasi kejadian.

“Kami sudah mengambil sampel makanan dari lokasi acara untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Saat ini, kami masih menunggu hasil dari provinsi,” tambah Udayanti.

Kejadian ini berawal dari acara selapanan bayi, sebuah tradisi yang sering diadakan untuk merayakan usia bayi yang baru mencapai 35 hari.

Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 45 orang, di mana beberapa tamu mulai menunjukkan gejala keracunan, seperti pusing dan mual, keesokan paginya setelah acara.

Camat Sambirejo, Didik Purwanto, menjelaskan bahwa tidak ada tanda-tanda makanan yang amis pada hidangan yang disajikan.

“Lauk yang disajikan berupa urap dan telur. Tidak ada indikasi amis pada makanan. Namun, beberapa tamu mulai merasa tidak enak badan setelah acara, dan gejala tersebut baru muncul pada pagi hari setelah acara,” ungkap Didik.

Saat ini, DKK Sragen masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan tersebut.

Diperkirakan hasil pemeriksaan akan keluar dalam waktu sekitar satu minggu. Sementara itu, kondisi pasien yang dirawat telah menunjukkan perbaikan, dan mereka diharapkan dapat pulih sepenuhnya dalam waktu dekat.

Pihak berwenang terus memantau situasi dan memastikan bahwa semua langkah penanganan dilakukan dengan tepat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam mempersiapkan dan mengonsumsi makanan, terutama dalam acara-acara yang melibatkan banyak orang.

Dengan adanya tindakan cepat dan investigasi yang sedang berlangsung, diharapkan kasus keracunan massal ini dapat terpecahkan dan tidak menimbulkan dampak lebih lanjut bagi masyarakat. (KS01)

Pos terkait