Kisah Inspiratif dari Plupuh Sragen: Sukses Naik Kelas, Batik Pandansari Raih Omzet Fantastis Berkat Tokopedia

  • Whatsapp
Communications Senior Lead Tokopedia and ShopTokopedia, Antonia Adega, bersama salah satu pemilik Batik Pandansari, Nikhlas Gustaf Mustofa (kanan), dan Manager Batik Pandansari, Farah (kedua kanan) berdiskusi mengenai kampanye #MelokalDenganBatik dari Tokopedia dan ShopTokopedia yang memberdayakan perajin batik lokal di era digital, salah satunya Batik Pandansari dari Sragen, (KlikSoloNews/Lukas)

SRAGEN, KLIKSOLONEWS.COM – Batik Pandansari, sebuah merek batik lokal yang didirikan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada tahun 2017, telah mencapai prestasi yang mengesankan.

Berkat kemitraannya dengan ShopTokopedia, Batik Pandansari mampu meningkatkan omzetnya hingga 30 kali lipat, mencapai ratusan juta rupiah per bulan.

Bacaan Lainnya

Keberhasilan ini adalah hasil dari kombinasi antara keterampilan tradisional dan strategi pemasaran digital yang efektif.

Batik Pandansari didirikan oleh Pandansari, seorang lulusan Desain Tekstil dari Universitas Sebelas Maret yang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan fokus pada bisnis batik dengan modal awal Rp10 juta.

Berasal dari keluarga perajin batik, Pandansari telah menanamkan kecintaan pada batik sejak usia dini, belajar membatik sejak SD dan aktif berjualan batik untuk menambah uang saku.

Kepiawaian ini menjadi fondasi bagi pendirian Batik Pandansari, yang kini dikenal dengan berbagai produk batik berkualitas seperti blouse, dress wanita, dan kemeja pria dengan motif yang beragam.

Batik Pandansari tidak hanya berkomitmen untuk membuat batik, tetapi juga berfokus pada pemberdayaan ekonomi lokal.

Mereka bekerja sama dengan UMKM batik di Jawa Tengah, termasuk Solo, untuk memperoleh bahan baku, serta melibatkan perajin batik dan konveksi setempat untuk proses produksi.

Melalui usaha ini, Batik Pandansari berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian daerah.

“Melalui Batik Pandansari, kami berusaha memberdayakan lingkungan sekitar dan menghidupkan perekonomian lokal. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan setiap langkah produksi mendukung masyarakat setempat,” ungkap Nikhlas Gustaf Mustofa, salah satu pemilik Batik Pandansari.

Penjualan Melesat Berkat Tokopedia dan ShopTokopedia

Pada tahun 2021, Batik Pandansari mulai memanfaatkan platform digital ShopTokopedia untuk memasarkan produk mereka. Berlokasi di Wonokerto RT 13, Jembangan, Plupuh, Kabupaten Sragen, Batik Pandansari menguasai pasar digital, terutama di platform TikTok.

Dengan memanfaatkan fitur-fitur di Tokopedia dan aktif membuat konten video serta melakukan live shopping di media sosial TikTok, Batik Pandansari berhasil menjangkau lebih banyak pelanggan dan memperluas pasar mereka.

Karyawan Batik Pandansari saat live TikTok yang berhasil mendongkrak penjualan secara online. (KlikSoloNews/Lukas)

Keberhasilan strategi digital ini sangat terlihat dari lonjakan omzet bulanan yang mencapai 30 kali lipat dibandingkan sebelum bergabung dengan ShopTokopedia.

Kampanye #MelokalDenganBatik yang diinisiasi oleh Tokopedia dan ShopTokopedia pada awal tahun 2024 juga memberikan dampak signifikan. Nikhlas menyebutkan bahwa penjualan Batik Pandansari meningkat hingga 70% berkat kampanye ini.

Selain peningkatan penjualan, Batik Pandansari juga menerima dukungan berupa mesin print batik dari Tokopedia dan ShopTokopedia.

Mesin ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan produktivitas dan memperbanyak varian produk, termasuk fesyen muslim. Dukungan ini merupakan bagian dari upaya Tokopedia dan ShopTokopedia untuk menciptakan efek berkelanjutan yang positif bagi perajin batik di Indonesia.

“Kami sangat menghargai dukungan dari Tokopedia dan ShopTokopedia. Kampanye #MelokalDenganBatik telah memberikan dorongan besar bagi Batik Pandansari dan membantu kami memperluas dampak positif terhadap komunitas batik lokal,” tandas Niklas.

Dengan kombinasi antara keterampilan tradisional dan pemanfaatan teknologi digital, Batik Pandansari telah berhasil menunjukkan bagaimana UMKM lokal dapat berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal serta melestarikan budaya batik Indonesia.

Kisah Inspiratif dari Plupuh Sragen: Sukses Naik Kelas, Batik Pandansari Raih Omzet Fantastis Berkat Tokopedia. (KlikSoloNews/Lukas)

Berkat kampanye #MelokalDenganBatik, tren belanja online batik di tengah masyarakat Jawa Tengah meningkat.

Communications Senior Lead Tokopedia and ShopTokopedia, Antonia Adega menjelaskan, di Jawa Tengah, pada Kuartal II 2024 dibandingkan Kuartal I 2024, beberapa produk batik dengan kenaikan tertinggi jumlah transaksi di Tokopedia, antara lain: rok batik, blus batik, dan kain batik, dengan rata-rata peningkatan jumlah transaksi hampir 1,5 kali lipat.

Adapun, selama periode yang sama di ShopTokopedia pada wilayah Jawa Tengah, beberapa produk dari penjual batik dengan kenaikan tertinggi jumlah transaksi, antara lain: aksesoris (contoh: obi), pakaian pria (contoh: kemeja), dan pakaian muslim (contoh: kaftan), dengan rata-rata peningkatan jumlah transaksi hampir 2 kali lipat.

“Tokopedia dan ShopTokopedia berharap dengan adanya kampanye #MelokalDenganBatik, akan lebih banyak lagi UMKM batik yang merasakan kemudahan dan manfaat berbisnis online, serta lebih banyak lagi masyarakat yang bangga menggunakan batik lokal,” ungkap Antonia.

Halaman Khusus

Di sisi lain, Tokopedia dan ShopTokopedia menghadirkan Halaman Khusus #MelokalDenganBatik untuk memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari pemasaran, promosi, dan eksposur eksklusif, untuk produk batik.

Seorang karyawan Batik Pandansari memeragakan proses batik cap. (KlikSoloNews/Lukas)

Hampir 400 penjual batik berpartisipasi dalam kampanye ini secara online, baik melalui Tokopedia maupun ShopTokopedia. Penjual batik yang berpartisipasi dalam kampanye ini secara online mengalami peningkatan transaksi rata-rata lebih dari 90% selama kampanye berlangsung. (Sumber: ShopTokopedia, 25 Januari-7 Februari 2024)

Ada pula Shoppertainment Batik dimana Tokopedia dan ShopTokopedia berkolaborasi bersama sejumlah kreator konten untuk meningkatkan minat terhadap batik, dengan membantu audiens yang tertarik dengan batik menemukan konten batik yang menghibur dan informatif, sekaligus meningkatkan eksposur dan penjualan UMKM lokal batik.

“Hampir 200 kreator konten dari berbagai skala dilibatkan untuk meningkatkan popularitas kampanye #MelokalDenganBatik. Lebih dari 14 ribu video telah dibuat oleh kreator konten di TikTok dengan hashtag #MelokalDenganBatik untuk membantu meningkatkan penjualan para penjual batik di ShopTokopedia. Belasan ribu video ini sudah ditonton lebih dari 22 juta kali,” urai Antonia. (KS01)

Pos terkait