SEMARANG, KLIKSOLONEWS.COM — Di usianya yang telah menginjak kepala enam, Ahmad Sholikin (61) membuktikan bahwa tekad dan kerja keras tidak mengenal batas umur.
Dari seorang pengusaha warung makan yang harus menutup usaha akibat kontrak tempat tidak diperpanjang, Ahmad kini sukses meraih penghasilan hingga Rp11 juta per bulan sebagai pengemudi Maxim dan mampu membeli dua mobil baru hasil jerih payahnya sendiri.
Kisah Ahmad dimulai pada tahun 2020, ketika warung makannya yang ia kelola selama 15 tahun terpaksa ditutup.
“Saya sudah 15 tahun membuka warung, tapi tidak bisa lanjut karena pemilik tempat tidak memperpanjang kontrak,” kenang Ahmad.
Kehilangan sumber pendapatan utama membuat Ahmad berpikir keras mencari peluang baru. Dengan usia yang tidak muda dan tanpa pengalaman kerja di sektor lain, langkah mencari nafkah terasa menantang.
Harapan baru muncul ketika seorang teman mengenalkannya pada aplikasi transportasi online Maxim.
“Saya dengar dari teman-teman, potongan biaya Maxim kecil. Itu membuat saya yakin untuk mencobanya,” ujar Ahmad.
Awalnya, Ahmad hanya berniat mencari penghasilan tambahan. Namun seiring waktu, ia mulai melihat potensi besar dari pekerjaan ini. Menjadi mitra pengemudi Maxim memberinya fleksibilitas waktu dan kesempatan berkembang.
“Yang penting totalitas. Mobil saya pakai branding Maxim, jadi saya jadi driver prioritas. Efeknya luar biasa, pesanan datang berantai, bisa lima kali lebih banyak dalam satu hari,” jelasnya.
Tak hanya soal uang, Ahmad juga kerap membantu penumpang yang sedang sakit atau dalam kondisi darurat. “Kadang mulai kerja jam 11 siang, banyak orang sakit minta diantar. Jadi bisa menolong orang juga, tidak hanya soal penghasilan,” katanya.
Kerja keras Ahmad membuahkan hasil nyata. Dalam sebulan, ia bisa meraih hingga Rp11 juta, tiga kali lipat dari Upah Minimum Regional (UMP) Semarang. Penghasilan ini memungkinkan Ahmad meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan menyekolahkan anak-anak hingga lulus.
“Alhamdulillah, baru sebulan yang lalu saya membeli mobil baru, jadi sekarang punya dua,” ujar Ahmad penuh bangga.
Di usianya yang kini 61 tahun, Ahmad tetap menyimpan semangat besar. Ia bertekad menabung untuk pendidikan anak bungsunya yang duduk di kelas dua SMP.
“Harapan saya sederhana, semoga terus sehat dan bisa menabung cukup untuk biaya kuliah anak nanti,” katanya.
Ahmad kini dikenal bukan hanya sebagai pengemudi yang ramah dan disiplin, tetapi juga sosok inspiratif. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa kesempatan akan datang bagi siapa saja yang mau bekerja keras dan berani berubah.
Kisah Ahmad juga menyoroti komitmen Maxim dalam meningkatkan kesejahteraan para mitra pengemudi di seluruh Indonesia.
Dengan sistem kemitraan yang transparan dan teknologi yang mudah diakses, Maxim membuka peluang ekonomi yang merata, bahkan hingga ke pelosok daerah.(ks01)