SLEMAN, KLIKSOLONEWS.COM — Kompetisi Robotik Madrasah (KRM) atau Madrasah Robotik Competition (MRC) merupakan program tahunan Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, yang diperuntukkan bagi siswa-siswi madrasah di seluruh Indonesia mulai dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).
MRC tahun ini adalah tahun yang kedelapan. Tahun pertama (2015) diselenggarakan di Cilandak Town Square Jakarta Selatan. Tahun kedua (2016) diselenggarakan di Mall of Indonesia, Jakarta Utara.
Tahun ketiga (2017), MRC digelar ICE (Indonesia Convention Exhibition) BSD Tangerang, Banten berbarengan dengan Expo Pendis Kementerian Agama RI. Tahun keempat (2018), MRC digelar di Depok Town Square, Depok Jawa Barat. Tahun kelima (2019) MRC diselenggarakan di Grand City Mall Surabaya. Tahun keenam (2020), ketika Pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia digelar di Universitas Islam Asy-Syafi’iyyah Jakarta.
Tahun ketujuh (2021), ketika Pandemi Covid-19 berada di level 3, pelaksanaan MRC dilakukan secara hybrid (online dan offline). Yang offline diselenggarakan di ICE BSD-Tangerang.
Tahun ini, MRC 2022 diselenggarakan secara tatap muka dan akan digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta pada 22-23 November 2022. Digelarnya MRC 2022 di GOR UNY ini harapannya adalah agar terbuka jejaring baru antara siswa-siswi madrasah yang memiliki minat dan bakat di bidang robotika dengan praktisi dan akademisi robotika di perguruan tinggi, seperti UNY dan Yogyakarta adalah pilihan kota yang tepat untuk MRC tahun ini.
MRC 2022 mengambil tema: The Next Generation of Robots: Making Better Life. Tema ini selaras dengan semangat bangsa Indonesia untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat dari Pandemi Covid-19. Selain itu, tema ini juga menyerukan kepada peserta bahwa teknologi-teknologi yang akan mereka ciptakan musti memiliki kebermanfaatan bagi kehidupan yang lebih baik.
Dalam MRC 2022 ada dua kategori yang dilomba. Pertama, Robot Inovasi untuk jenjang MI, MTS dan MA. Dalam kategori ini, peserta diminta membuat model robot. Untuk tingkat MI, model robotnya musti bisa menjawab tantangan atau persoalan yang ada di sekolahan/madrasah (Robots for School).
Untuk tingkat MTs, model robotnya musti bisa menjawab tantangan atau persoalan rumah / home appliance (Robots for Household). Dan untuk tingkat MA, model robotnya harus bisa menjawab tantangan atau persoalan lingkungan (Robot for Environment). Kedua, Mobile/Battle Robot untuk tingkat MI, MTs dan MA.
Pendaftaran Kompetisi Robotik Madrasah ini akan dibuka pada hari ini Senin, 26 September hingga 26 Oktober 2022 di laman madrasah.kemenag.go.id/mrc2022. Para pendaftar akan diseleksi terlebih dahulu dari sisi kelengkapan administrasi, kualitas makalah dan video robotnya. Direktorat KSKK Madrasah menyiapkan kuota 30 tim untuk masing-masing tingkatan dan kategori.
Dalam event MRC 2022, Direktorat KSKK Madrasah juga akan menggelar pameran serta exhibition robotika dari perusahaan-perusahaan serta komunitas-komunitas robotika baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Festo, Aespiro, INspsira Academy, PT. Media Inovasi Edukasi Inovatif, PT. Tekno Agung Makmur, PT. Robotika Akademi, PT. Cipta Otomasi Indonesia dan Universitas Dian Nuswantara. Perusahaan-perusahaan ini juga akan memberikan workshop singkat pada hari pertama (22 November 2022) terkait inovasi teknologi robot.
Selain workshop, perusahaan-perusahaan tersebut juga akan memberikan doorprize bagi para peserta dan pemenang.
Selain itu, panitia juga menyiapkan 300 juta untuk uang pembinaan para pemenang. Selain uang pembinaan, pemenang juga diberikan sertifikat, kit robotik dan medali. Untuk melihat foto-foto MRC 2022 silahkan di download di http://rb.gy/ssi4br
Pendaftar MRC tahun ini lebih banyak dari tahun lalu, yakni ada 490 tim. Ada kenaikan sekitar 18%. Dari 490 tim, panitia menyeleksi 30 tim untuk masing-masing jenjang dan kategori.
Para peserta berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, Sumatera Selatan, Riau, NTB, Sulawesi Selatan, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Aceh, Gorontalo, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Papua Barat, NTT, dan Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan daerah yang mendominasi sebagai pendaftar adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Yogyakarta. (KS01)