Korban Perempuan Lompat dari Jembatan Jurug Solo Ditemukan

Korban Perempuan Lompat dari Jembatan Jurug Solo Ditemukan. (KlikSoloNews/dok)

SOLO, KLIKSOLONEWS.COM – Perempuan muda berinisial DA (22), yang sebelumnya dilaporkan hilang setelah melompat dari Jembatan Jurug, akhirnya ditemukan pada Rabu 2 Juli 2025.

Setelah pencarian intensif selama lebih dari 12 jam, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban di kawasan utara Jembatan Ring Road.

Bacaan Lainnya

Informasi tersebut dikonfirmasi Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Gohan Wijayana. “Info A1, saat ini korban telah ditemukan,” ujar Gohan.

Ia menambahkan proses evakuasi korban dari lokasi penemuan ke daratan masih berlangsung oleh tim SAR.

Namun, Gohan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait detail lokasi dan waktu penemuan.

“Saat ini kami masih menunggu laporan lengkap dari tim yang berada di lapangan. Nanti kami update lagi,” imbuhnya.

Sebelumnya, pencarian korban telah memasuki hari kedua. Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat mengerahkan sekitar 100 personel dalam operasi penyisiran. Tim dibagi ke dalam tiga unit dengan metode pencarian berbeda.

Metode pertama melibatkan penyelaman di titik awal lokasi korban dilaporkan menghilang, tepatnya di bawah Jembatan Jurug. Namun, arus deras dan kondisi air yang keruh menyulitkan proses penyelaman.

“Tim penyelam kami arahkan menyisir dasar sungai di sekitar pilar-pilar jembatan, namun dengan tetap memprioritaskan keselamatan personel,” jelas Gohan.

Selain penyelaman, dua perahu karet juga diturunkan untuk menyisir permukaan sungai sejauh lebih dari 3 kilometer, dari kawasan Jurug hingga Jembatan Ringroad. Penyisiran ini dilakukan secara teliti dan berulang untuk memastikan tidak ada bagian sungai yang terlewat.

Metode ketiga adalah penyisiran darat dengan mengikuti aliran sungai dari sisi kanan dan kiri. Para relawan dan warga berjalan kaki menyusuri tepian sungai untuk memantau apakah ada tanda-tanda korban yang mengambang atau tersangkut.

Sebagai bagian dari upaya optimalisasi pencarian, Basarnas juga mengerahkan alat pendeteksi bawah air jenis AquaEyes sejak pagi tadi.

Alat ini memungkinkan pencarian objek di dasar sungai meskipun dalam kondisi air yang keruh. “Kami berharap alat ini bisa mempercepat proses pencarian korban,” pungkas Gohan.

Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi korban masih berlangsung dan belum ada informasi tambahan mengenai kondisi korban saat ditemukan. Pihak berwenang akan memberikan pembaruan resmi setelah proses evakuasi selesai.(ks01)

About The Author

Pos terkait