LOMBOK TIMUR, KLIKSOLONEWS.COM — RN, seorang pendaki wanita yang videonya viral saat berjoget di puncak Gunung Rinjani, akhirnya angkat bicara.
Ia mengaku tidak terima ketika video pribadinya diunggah ulang oleh akun Instagram @rinjaniindonesia tanpa izin.
Video tersebut memperlihatkan RN berjoget dengan latar belakang pemandangan Gunung Rinjani yang memukau.
Namun, alih-alih mendapat pujian, video itu justru menuai hujatan dari netizen yang menilai tindakannya berbahaya dan tidak pantas dilakukan di area pendakian.
“Saya nggak suka video saya diambil orang. Apalagi sampai membuat asumsi yang tidak benar,” ujar RN, dikutip Rabu (8/10/2025).
“Ini malah aku saja yang di-bully netizen,” tambahnya dengan nada kesal.
RN menjelaskan video tersebut diambil pada 16 September 2025, saat dirinya mendaki melalui jalur Kandang Sapi, Bawak Nao, Desa Sajang, Lombok Timur. Ia mendaki bersama pemandu dan porter resmi.
Menurut RN, lokasi pengambilan video berada di titik yang aman, jauh dari tepi jurang seperti yang diasumsikan warganet.
“Jadi saya tahu banget mana tempat aman dan tidak. Masa iya sengaja mau mencari perkara dan membahayakan diri sendiri?” tegasnya.
RN menilai wajar jika orang lain mengekspresikan rasa bahagia setelah berhasil menaklukkan salah satu gunung tertinggi di Indonesia itu. Namun, ia berharap publik lebih bijak sebelum menilai seseorang hanya dari potongan video singkat.
“Saya cuma senang dan ingin mengabadikan momen itu. Tidak ada niat cari sensasi,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, kejadian unik sekaligus kontroversial kembali terjadi di Puncak Gunung Rinjani, Lombok, NTB.
Seorang pendaki yang diduga sedang terkena fenomena FOMO (Fear of Missing Out) terlihat mengekspresikan kegembiraannya dengan melakukan “goyang ala TikTok” di puncak gunung, aksi yang langsung mengundang perhatian netizen.
Video singkat yang viral di media sosial diunggah akun Instagram @rinjaniindonesia itu memicu beragam reaksi dari masyarakat.
Beberapa netizen menilai aksi tersebut menghibur dan lucu, sementara sebagian lainnya menganggap perilaku tersebut tidak sopan dan merusak marwah Rinjani sebagai destinasi alam yang sakral. (KS01)
About The Author
